Kamis, 07 Desember 2017

Hama Yang Biasanya Menyerang Tanaman Hidroponik



Hama adalah makhluk hidup yang sedang mencari makan untuk hidup. Tetapi keberadaannya yang sering merusak tanaman sayuran menjadikan hama termasuk organisme yang dimusuhi oleh petani.

Bahkan dengan teknik hidroponik pun, hama masih menyerang tanaman. Maka dari itu, sebagai penanam tanaman hidroponik harus wajib mengetahui hama yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman serta bagaimana penanganannya.

Macam - macam hama yang menyerang tanaman hidroponik :  

1. Ulat Grayak

Hama ulat ini sesunggunya sudah sangat terkenal di seluruh dunia pertanian. Pasalnya reputasi ulat ini sendiri memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan menjadi musuh lama bagi para petani. Salah satu jenis ulat yang seringkali menyerang tanaman yaitu ulat grayak atau spodoptera litura.

Ulat grayak bisa menghabiskan daun hingga benar-benar habis dalam waktu yang singkat, hal ini bisa mengakibatkan kemampuan fotosintetis dari tanaman menjadi terganggu.

Pada serangan yang masuk dalam tahap masif, ulat grayak mampu memakan habis seluruh bagian daun tanaman, bahkan hanya sekedar menyisakan tulang-tulang daunnya saja.

Penanganan hama ini bisa dilakukan secara mekanis yakni dengan membasmi telur serta ulat itu sendiri atau bisa dilakukan dengan metode kimia dengan menggunakan pestisida.



2. Semut Merah

Semut merupakan hama utama di pertanian serta perkotaan, yang bisa merusak tanaman serta menyerang wilayah pemukiman baik di luar maupun di dalam ruangan. 

Penanganannya yakni dengan buang atau memusnahkan semua semut pengganggu yang ditemukan. Bersihkan tanaman dengan air hangat atau air sabun. Bisa juga disemprot menggunakan malathion ataupun jenis lain yang cocok untuk membasmi hama ini



3. Lalat Buah

Lalat buah atau Bactrocera sp. adalah hama yang banyak menyerang buah - buahan dan sayuran. Lalat buah adalah salah satu hama penyebab gagalnya panen buah. Kerugian yang disebabkan dari serangan lalat buah di Indonesia cukup besar.

Dalam membasmi hama ini, para petani telah melakukan penanganan secara alami, diantaranya dengan membungkus buah, pengurungan tanaman dengan jaring plastik, pengasapan di sekitar pohon serta lainnya. Usaha ini memungkinkan untuk luas lahan yang relatif sempit, tetapi tidak efisien untuk lahan yang luasnya puluhan hektar.

Penanganan lain yang telah dilakukan yaitu pemandulan jantan, kimiawi serta memakai perangkap dengan menggunakan atraktan atau penarik.


BACA JUGA





4. Thrips
Hama Thrips atau trhips tabaci adalah hama yang paling berbahaya bagi tanaman. Hama ini menyerang pada daun tanaman terutama pada daun muda atau bagian pucuk tanaman. Gejala awal yang mudah dideteksi yaitu bila ditemukan daun keriting serta menggulung ke atas.

Akibat dari serangan hama thrips yaitu daun keriting, kering lalu mati. Pertumbuhan tanaman bisa terganggu serta produktivitas menurun. Pada serangan hebat bisa menyebabkan gagal panen, karena tanaman tidak mampu berproduksi sama sekali. Serangan hama thrips juga mengakibatkan bunga-bunga kering serta rontok.

Serangan pada tanaman muda menyebabkan kelayuan. Penanganan bisa dengan menyemprotkan insektisida atau dengan menggunakan perangkap kuning yang dilapisi lem.


 
5. Tungau tanaman

Hama tungau atau Mite adalah hama yang menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun di dalam jaringan mesofil hingga jaringan itu rusak. Akibatnya klorofil pada daun pun menjadi rusak serta bisa menghambat proses fotosintesis pada tanaman.

Serangan hama tungau ditandai dengan munculnya bintik berwarna kuning pada permukaan daun. Bintik tersebut lama-kelamaan melebar kemudian berubah menjadi kecokelatan serta akhirnya menghitam.

Daun menjadi berkerut serta menggulung kearah bawah, menebal, berbentuk seperti sendok terbalik. Bagian bawah daun berwarna layaknya tembaga serta terdapat benang-benang putih halus. Penanganan hama tungau bisa dengan menggunakan pestisida alami maupun menggunakan pestisida kimia.



6. Kutu Kebul

Kutu kebul (Bemisia Tabaci) atau disebut juga dengan kutu putih, secara internasional dikenal dengan Silverleaf whitefly, adalah salah satu dari lalat putih yang saat ini termasuk hama penting tanaman budidaya. Kutu kebul tersebar di seluruh dunia terutama di kawasan iklim subtropis juga  tropis, seperti Indonesia.

Hama ini akan menghisap cairan dan serta batang pada tanaman sehingga tanaman yang terserang akan tumbuh kerdil, daunnya akan mengkerut, serta lama kelamaan tanaman akan mati secara perlahan. Penanganan hama ini bisa dengan memakai pestisida atau dengan menggunakan musuh alami kutu kebul.



7. Penggorok Daun
Hama Penggorok Daun  atau Liriomyza huidobrensis merupakan hama yang dikenal juga dengan sebutan leaf miner, adalah spesies lalat dari genus Liriomyza serta keluarga Agromyzidae. Lalat ini menyerang daun tanaman dengan cara menaruh telur di bagian epidermis daun.

Setelah telur menetas, larva yang baru menetas akan menggorok serta masuk ke dalam jaringan mesofil daun. Sehingga jaringan daun menjadi kosong, serta menampakkan bercak berwarna putih atau keperakan di atas permukaan daun. Penanganan hama ini dapat dengan menggunakan insektisida.




8. Belalang

Belalang merupakan salah satu serangga pemakan daun yang sangat mengganggu tanaman produktif petani. Tak jarang segala cara telah dilakukan untuk membasmi hama ini, namun hasilnya selalu mengecewakan karena hanya beberapa yang mati namun sebagian besar tetap saja menyerang tanaman.

Penanganan hama ini bisa dengan diambil secara manual atau dengan pestisida organik. Uniknya di beberapa daerah di Indonesia, belalang yang biasa menjadi hama tanaman ini di cari bukan sekedar untuk dimusnahkan, tetapi untuk dikonsumsi sebagai sumber protein.


Sekian dari saya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda terima kasih.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar